Blog Archives
Thresholding Citra
Citra digital merupakan representasi dari fungsi intensitas cahaya dalam bidang dua dimensi. Berdasarkan jenis warnanya, citra dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu citra RGB, citra grayscale, dan citra biner.
Citra RGB |
Citra Grayscale |
Citra Biner |
![]() |
![]() |
![]() |
Citra RGB merupakan citra yang tersusun oleh tiga kanal warna yaitu kanal merah, kanal hijau, dan kanal biru. Pada citra RGB 24-bit, masing-masing kanal warna memiliki nilai intensitas piksel dengan kedalaman bit sebesar 8-bit yang artinya memiliki variasi warna sebanyak 2^8 = 256 derajat warna (0 s.d 255). Setiap piksel pada citra RGB memiliki nilai intensitas yang merupakan kombinasi dari nilai R, G, dan B. Variasi warna pada setiap piksel pada citra RGB adalah sebanyak 256 x 256 x 256 = 16.777.216.
Representasi Citra Digital dan Piksel Penyusunnya
Citra adalah representasi dari fungsi intensitas cahaya dalam bidang dua dimensi. Berdasarkan sinyal pembentuknya, citra dibedakan menjadi dua jenis yaitu citra analog dan citra digital.
1. Citra Analog
Citra analog merupakan citra yang terbentuk dari sinyal kontinyu. Nilai intensitas cahaya pada citra analog memiliki range antara 0 s.d ~. Alat akuisisi citra analog antara lain mata manusia dan kamera analog.
2. Citra Digital
Citra digital merupakan citra yang terbentuk dari sinyal diskrit. Nilai intensitas cahaya pada citra digital bergantung pada kedalaman bit yang menyusunnya (materi lebih lanjut mengenai kedalaman bit suatu citra dapat dilihat pada laman berikut: Kedalaman Bit Suatu Citra Grayscale). Alat akuisisi citra digital antara lain yaitu kamera digital, smartphone, webcam, scanner, mikroskop digital, pesawat radiodiagnostik seperti CT Scan, CR, MRI, USG, dll.
Dalam bidang dua dimensi, citra dibentuk oleh sekumpulan picture element (pixel) yang memiliki dua informasi penting yaitu koordinat piksel (x,y) dan nilai intensitas piksel f(x,y) (materi lebih lanjut mengenai piksel sebagai penyusun citra digital dapat dilihat pada laman berikut: Pengolahan Citra Digital).
Berikut ini merupakan contoh aplikasi pemrograman matlab mengenai representasi citra digital dan piksel penyusunnya:
1. Citra digital 1-bit (2 derajat keabuan)
Pada citra ini nilai intensitas citra dibagi menjadi 2^1 = 2 derajat keabuan yaitu hitam (0) dan putih (1). Citra jenis ini disebut juga dengan citra biner (binary image).
Restorasi Citra Digital Menggunakan Matlab
Dalam dunia nyata, suatu proses pencitraan hampir dapat dipastikan akan menghasilkan citra keluaran yang mengalami degradasi. Penyebab degradasi ini antara lain berupa sensor yang tidak fokus, pergerakan dari obyek maupun sistem pencitraan, gangguan derau termal pada sensor dan perangkat elektronik sistem pencitraan, maupun sebab-sebab lainnya yang terkait dengan lingkungan pengambilan data seperti turbulensi atmosfir pada praktek remote sensing dan pengamatan astronomi.
Untuk memperoleh citra yang lebih tepat, diperlukan adanya suatu proses restorasi citra. Restorasi citra berkaitan dengan upaya memperoleh kembali suatu citra asal dari sebuah citra yang terdegradasi, dengan memanfaatkan suatu pengetahuan mengenai proses terjadinya degradasi tersebut.
Restorasi citra (image restoration) dapat dibedakan dengan perbaikan citra (image enhancement), di mana proses yang dilakukan dalam perbaikan citra lebih bersifat heuristik dan lebih dititikberatkan pada upaya melakukan aksentuasi fitur dalam citra.
Berikut ini merupakan contoh aplikasi pemrograman matlab mengenai restorasi citra. Coding dapat dijalankan menggunakan software matlab minimal versi r2014b.
A. Model Derau Aditif
1. Citra noise test
-read more->
Pengolahan Citra MRI Menggunakan Matlab
Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah suatu alat diagnostik untuk memeriksa dan mendeteksi organ tubuh dengan menggunakan medan magnet dan gelombang frekuensi radio (tanpa operasi, penggunaan sinar X ataupun bahan radioaktif). Tampilan pesawat MRI dan proses akuisisi citra ditunjukkan pada gambar berikut ini.
Pengolahan Citra Digital (RGB, Grayscale, dan Biner) Menggunakan GUI Matlab
Berdasarkan jenis warnanya, citra digital dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu citra RGB, citra grayscale, dan citra biner. Citra RGB (Red, Green, Blue) merupakan citra yang nilai intensitas pikselnya tersusun oleh tiga kanal warna yaitu merah, hijau, dan biru. Citra grayscale adalah citra yang nilai intensitas pikselnya berdasarkan derajat keabuan. Sedangkan citra biner adalah citra yang hanya memiliki dua nilai intensitas yaitu 0 (hitam) dan 1 (putih). Materi lebih lanjut mengenai dasar-dasar citra digital dapat dilihat pada laman berikut ini: Pengolahan Citra dan Histogram Citra.
Berikut ini merupakan contoh aplikasi pemrograman GUI Matlab untuk dasar-dasar pengolahan citra digital. Koding dapat dijalankan minimal menggunakan matlab r2014b (karena menggunakan komponen baru yaitu uitab dan fungsi baru yaitu histogram)
1. Membaca citra RGB dan menampilkan kanal merah
Morphological Operation – GUI Matlab
Operasi morfologi citra merupakan suatu proses yang bertujuan untuk mengubah bentuk objek pada citra asli. Proses tersebut dapat dilakukan pada citra grayscale maupun citra biner.
Jenis-jenis operasi morfologi di antaranya adalah dilasi, erosi, closing, dan opening. Secara berurutan, persamaan yang digunakan untuk masing-masing operasi yaitu:
di mana A adalah citra asli dan B adalah structuring element. Structuring element merupakan matriks operator yang dapat berbentuk garis, persegi, disk, diamond, dll.
Contoh aplikasi pemrograman GUI Matlab untuk operasi morfologi adalah sebagai berikut: