Monthly Archives: August 2023

Klasifikasi Kanker Payudara Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector Quantization (LVQ)


Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector Quantization (LVQ) adalah jenis jaringan syaraf tiruan yang digunakan untuk mengklasifikasikan data ke dalam beberapa kategori atau kelas yang telah ditentukan. LVQ adalah metode yang termasuk dalam kelompok algoritma “competitive learning”, yang berarti bahwa neuron-neuron dalam jaringan bersaing untuk memenangkan vektor input yang diberikan dan belajar untuk mewakili kelas tertentu.

Pemeriksaan Payudara Sendiri
-read more->

Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Untuk Prediksi Ekspor Impor Komoditas


Jaringan syaraf tiruan backpropagation adalah algoritma machine learning yang digunakan untuk memprediksi output dari suatu input dengan menggunakan prinsip jaringan syaraf. Algoritma ini bekerja dengan cara menghitung kesalahan antara output yang dihasilkan oleh jaringan dan output yang sebenarnya, kemudian menghitung gradien kesalahan tersebut dan memperbarui bobot jaringan dengan menggunakan gradien tersebut. Tujuan dari algoritma backpropagation adalah untuk memodifikasi bobot agar jaringan saraf tiruan dapat memetakan input ke output dengan benar. Algoritma ini dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti prediksi data ekspor dan impor komoditas.

Arsitektur Jaringan Syaraf Tiruan
-read more->

Klasifikasi Jenis Burung Love Bird dengan Metode K-Means Clustering berdasarkan Ciri Warna YCbCr


K-means clustering adalah algoritma unsupervised learning yang digunakan untuk mengelompokkan atau menggabungkan dataset yang tidak berlabel ke dalam kelompok yang berbeda. Tujuannya adalah untuk mempartisi sekelompok pengamatan menjadi k kelompok, di mana setiap pengamatan termasuk ke dalam kelompok dengan rata-rata terdekat (titik tengah kelompok). Algoritma k-means bekerja dengan cara secara iteratif menetapkan titik data ke pusat klaster terdekat dan memperbarui pusat klaster berdasarkan rata-rata data yang ditetapkan. K-means clustering dapat digunakan dalam berbagai aplikasi contohnya untuk klasifikasi jenis burung Love Bird.

lovebird (Sumber: Istockphoto)
-read more->

Identifikasi Kesegaran Ikan Nila Menggunakan Metode K-Nearest neighbor (K-NN)


Gray Level Co-occurrence Matrix (GLCM) adalah metode ekstraksi ciri tekstur pada citra digital yang menghitung frekuensi kemunculan pasangan nilai intensitas piksel dalam citra pada jarak dan arah tertentu. GLCM merepresentasikan hubungan spasial antara dua piksel dalam citra dan dapat digunakan untuk mengukur ciri tekstur seperti kekasaran, kehalusan, dan kehomogenan pada citra. GLCM dapat digunakan bersama-sama dengan metode ekstraksi ciri lainnya, seperti momen warna HSV, untuk meningkatkan akurasi pengenalan citra. GLCM telah banyak digunakan dalam berbagai aplikasi contohnya seperti identifikasi kesegaran ikan nila.

The Big-Nin strain of Nile tilapia (Photo: Nam Sai Farms)
-read more->

Template Matching Menggunakan MATLAB


Template matching adalah sebuah teknik dalam pengolahan citra digital untuk mencari bagian kecil dari sebuah citra yang cocok dengan sebuah citra template. Berikut adalah beberapa informasi mengenai template matching:

  1. Template matching digunakan untuk berbagai aplikasi, seperti pengenalan objek, deteksi wajah, dan pengenalan karakter.
  2. Template matching bekerja dengan cara memindai citra dengan citra template dan mencari bagian citra yang cocok dengan citra template. Citra template adalah sebuah citra kecil yang digunakan sebagai acuan untuk mencari bagian citra yang cocok.
  3. Template matching dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode, seperti metode cross-correlation dan metode normalized cross-correlation. Metode cross-correlation menghitung korelasi antara citra template dan citra yang dipindai, sedangkan metode normalized cross-correlation menghitung korelasi yang dinormalisasi antara citra template dan citra yang dipindai.
  4. Template matching dapat dihitung menggunakan berbagai bahasa pemrograman dan pustaka pengolahan citra digital, seperti MATLAB dan OpenCV.
  5. Template matching memiliki beberapa kelemahan, seperti sensitivitas terhadap perubahan skala, rotasi, dan pergeseran citra. Oleh karena itu, template matching sering digunakan dalam kombinasi dengan teknik pengolahan citra lainnya untuk meningkatkan akurasi dan keandalan sistem.
-read more->

Efek Sepia Pada Citra Digital: Menciptakan Nuansa Klasik dalam Era Digital


Dalam dunia fotografi dan pengolahan citra, efek sepia telah menjadi salah satu transformasi visual yang populer. Efek ini mengubah citra warna menjadi nuansa cokelat tua yang khas, menghadirkan nuansa klasik dan nostalgik pada gambar-gambar modern. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang efek sepia pada citra digital, bagaimana efek ini diciptakan, serta dampak estetis yang dihasilkannya.

-read more->

Klasifikasi Kualitas Biji Kopi Menggunakan Metode Gray Level Co-occurrence Matrix (GLCM) Dan K-Nearest Neighbor (K-NN)


Gray Level Co-occurrence Matrix (GLCM) adalah sebuah matriks yang digunakan untuk menganalisis tekstur pada citra digital. Berikut adalah beberapa informasi mengenai GLCM:

  1. GLCM digunakan untuk mengukur hubungan antara nilai piksel pada citra digital. Matriks ini menghitung frekuensi kemunculan pasangan nilai piksel yang berada pada jarak dan arah tertentu pada citra.
  2. GLCM dapat digunakan untuk menghasilkan berbagai fitur tekstur pada citra, seperti kontras, homogenitas, dan energi. Fitur-fitur ini dapat digunakan untuk mengklasifikasikan citra atau membedakan citra dari kelas yang berbeda.
  3. GLCM dapat dihitung dengan cara menghitung frekuensi kemunculan pasangan nilai piksel pada citra dengan jarak dan arah tertentu. Hasilnya adalah sebuah matriks yang berisi frekuensi kemunculan pasangan nilai piksel pada citra.
  4. GLCM dapat dihitung pada citra grayscale maupun citra berwarna. Pada citra berwarna, GLCM dapat dihitung pada setiap saluran warna (misalnya merah, hijau, dan biru) atau pada citra grayscale yang dihasilkan dari konversi citra berwarna ke grayscale.
  5. GLCM dapat dihitung menggunakan berbagai bahasa pemrograman, seperti Python dan MATLAB. Terdapat pustaka-pustaka khusus yang dapat digunakan untuk menghitung GLCM pada citra digital.
  6. GLCM dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti pengenalan pola, pengolahan citra medis, dan pengenalan objek pada citra.
-read more->

Deteksi Dan Ekstraksi Ciri Wajah Menggunakan Algoritma Viola-Jones


Deteksi wajah dengan metode Viola-Jones adalah sebuah algoritma yang digunakan untuk mendeteksi wajah pada gambar atau video. Berikut adalah beberapa informasi mengenai deteksi wajah dengan metode Viola-Jones:

  1. Metode Viola-Jones menggunakan fitur Haar sebagai deskriptor untuk mendeteksi wajah. Fitur Haar adalah pola piksel yang digunakan untuk mengidentifikasi bagian wajah seperti mata, hidung, dan mulut.
  2. Algoritma Viola-Jones terdiri dari tiga komponen penting, yaitu integral image, Adaboost, dan cascade classifier. Integral image digunakan untuk menghitung jumlah piksel dalam suatu area tertentu dengan cepat. Adaboost digunakan untuk memilih fitur-fitur Haar yang paling relevan dalam mendeteksi wajah. Cascade classifier adalah serangkaian classifier yang digunakan untuk memfilter area yang tidak relevan sehingga meningkatkan kecepatan deteksi.
  3. Metode Viola-Jones memiliki tingkat akurasi yang tinggi dan komputasi yang cepat. Hal ini membuatnya menjadi salah satu metode yang populer dalam deteksi wajah.
  4. Metode Viola-Jones dapat dimodifikasi dengan memodifikasi nilai-nilai parameter yang ada untuk meningkatkan tingkat akurasi sistem.
  5. Implementasi metode Viola-Jones dapat dilakukan menggunakan berbagai platform, termasuk Android dan FPGA (Field Programmable Gate Arrays).
-read more->

Pemrograman MATLAB untuk Steganografi Citra Digital dengan Metode Substitusi LSB


Steganografi citra digital dengan metode substitusi Least Significant Bit (LSB) adalah teknik menyisipkan citra ke dalam citra yang dilakukan dengan mengganti bit terakhir kode biner citra dengan kode biner citra yang akan disisipkan sebagai nilai derajat keabuan citra pada akhir citra. Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam steganografi citra digital dengan metode substitusi LSB:

  1. Load citra cover (file yang akan digunakan sebagai media penyisipan) dan citra pesan (file yang akan disisipkan).
  2. Ubah citra pesan menjadi kode biner.
  3. Ubah bit terakhir dari setiap piksel pada citra cover menjadi bit pesan secara berurutan.
  4. Hasil citra stego (citra hasil penyisipan) dihasilkan dengan menggabungkan citra cover yang telah dimodifikasi dengan bit pesan.
  5. Citra stego dikirimkan ke penerima.
  6. Penerima melakukan ekstraksi citra pesan dengan cara membaca bit terakhir dari setiap piksel pada citra stego dan mengubahnya menjadi kode biner citra pesan.
-read more->

Steganografi Citra Digital dengan Metode Substitusi Least Significant Bit (LSB)


Least Significant Bit (LSB) adalah bagian dari barisan data biner yang mempunyai nilai paling tidak berarti/paling kecil. Letaknya adalah paling kanan dari barisan bit. Sedangkan Most Significant Bit (MSB) adalah sebaliknya, yaitu angka yang paling berarti/paling besar dan letaknya disebelah paling kiri. LSB sering digunakan dalam teknik steganografi untuk menyisipkan pesan rahasia ke dalam media digital lain. LSB juga digunakan dalam enkripsi dan dekripsi informasi rahasia. Cara kerja metode LSB yaitu mengubah bit redundan cover image yang tidak berpengaruh signifikan dengan bit dari pesan rahasia.

Metode LSB (Least Significant Bit) dalam steganografi bekerja dengan mengganti bit terakhir kode biner citra dengan kode biner pesan sebagai nilai derajat keabuan citra pada akhir citra. Berikut adalah cara kerja metode LSB dalam steganografi:

  1. Citra cover (media penyisipan) dibagi menjadi beberapa blok piksel.
  2. Pesan rahasia diubah menjadi kode biner.
  3. Bit terakhir dari setiap piksel pada blok piksel diubah menjadi bit pesan rahasia secara berurutan.
  4. Citra stego (citra hasil penyisipan) dihasilkan dengan menggabungkan blok piksel yang telah dimodifikasi dengan bit pesan rahasia.
  5. Citra stego dikirimkan ke penerima.
  6. Penerima melakukan ekstraksi pesan rahasia dengan cara membaca bit terakhir dari setiap piksel pada blok piksel dan mengubahnya menjadi kode biner pesan rahasia.
-read more->