Blog Archives

Metode Segmentasi Citra Digital


Segmentasi citra adalah salah satu tahapan penting dalam pengolahan citra yang bertujuan untuk membagi citra menjadi beberapa bagian yang memiliki makna atau sifat yang seragam. Proses ini bertujuan untuk mengidentifikasi objek, area, atau fitur penting dalam citra untuk analisis lebih lanjut. Dalam artikel ini, akan dibahas mengenai metode-metode segmentasi citra yang beragam, mulai dari pendekatan klasik hingga teknik-teknik terbaru yang didukung oleh kecerdasan buatan. Segmentasi citra digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk pengenalan pola, deteksi objek, klasifikasi citra, dan pengolahan citra medis.

Segmentasi Citra

1. Metode Segmentasi Klasik

– Metode Berbasis Ambang / Thresholding

Metode segmentasi berbasis ambang (thresholding) adalah salah satu pendekatan klasik yang paling sederhana dalam segmentasi citra. Ini melibatkan pemilihan nilai ambang (threshold) yang sesuai untuk memisahkan piksel ke dalam dua kelas, yaitu objek dan latar belakang, berdasarkan tingkat intensitasnya. Piksel dengan intensitas di atas threshold dianggap sebagai bagian dari satu kelompok, sementara piksel dengan intensitas di bawah threshold dianggap sebagai bagian dari kelompok yang lain.

-read more->

Cara Menghitung Nilai Threshold


Pengolahan citra digital adalah bidang yang luas dan penting dalam dunia komputer dan teknologi informasi. Salah satu teknik dasar dalam pengolahan citra adalah segmentasi citra, di mana citra dibagi menjadi beberapa bagian atau wilayah yang memiliki karakteristik tertentu. Salah satu metode yang umum digunakan dalam segmentasi citra adalah metode thresholding.

Cara Menentukan Nilai Threshold

Metode thresholding membagi citra menjadi dua bagian, yaitu bagian yang bernilai di atas atau di bawah nilai threshold tertentu. Proses penghitungan nilai threshold ini adalah langkah krusial dalam penggunaan teknik ini. Pada artikel ini akan dibahas mengenai berbagai cara untuk menghitung nilai threshold pada pengolahan citra digital.

-read more->

Pengolahan Citra USG untuk Pengukuran Biparietal Diameter (BPD) dan Head Circumference (HC)


Teknologi medis terus berkembang, dan di antara alat-alat canggih yang digunakan dalam praktik obstetri adalah Ultrasonografi (USG). Dalam rangka pemeriksaan kehamilan, pengukuran Biparietal Diameter (BPD) dan Head Circumference (HC) melalui citra USG menjadi kunci untuk memantau pertumbuhan dan kesehatan janin. Artikel ini membahas proses pengolahan citra USG yang kompleks dan kritis untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat.

1. Akuisisi Citra USG

Langkah pertama dalam proses pengolahan citra adalah akuisisi gambar USG yang baik. Pada tahap ini, seorang ahli ultrasonografi mengarahkan transduser ke area kepala janin, menciptakan gambaran gelombang suara yang dipantulkan dari struktur dalam tubuh. Penting untuk memastikan akuisisi gambar yang jelas dan berkualitas untuk memfasilitasi pengukuran yang tepat.

-read more->

Thresholding Citra


Thresholding adalah salah satu teknik penting dalam pengolahan citra yang digunakan untuk mengubah citra warna menjadi citra biner dengan tujuan mengidentifikasi objek atau fitur dalam citra dengan lebih baik. Dalam artikel ini, akan dibahas langkah-langkah yang diperlukan untuk melakukan thresholding pada citra RGB, mulai dari konversi citra menjadi citra grayscale hingga menghasilkan citra biner.

-read more->

Thresholding Citra


Citra digital merupakan representasi dari fungsi intensitas cahaya dalam bidang dua dimensi. Berdasarkan jenis warnanya, citra dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu citra RGB, citra grayscale, dan citra biner.

Citra RGB

Citra Grayscale

Citra Biner

lena lena_gray lena_bw

Citra RGB merupakan citra yang tersusun oleh tiga kanal warna yaitu kanal merah, kanal hijau, dan kanal biru. Pada citra RGB 24-bit, masing-masing kanal warna memiliki nilai intensitas piksel dengan kedalaman bit sebesar 8-bit yang artinya memiliki variasi warna sebanyak 2^8 = 256 derajat warna (0 s.d 255). Setiap piksel pada citra RGB memiliki nilai intensitas yang merupakan kombinasi dari nilai R, G, dan B. Variasi warna pada setiap piksel pada citra RGB adalah sebanyak 256 x 256 x 256 = 16.777.216.

-read more->

Segmentasi Citra dengan Metode Thresholding


Thresholding merupakan salah satu metode segmentasi citra yang memisahkan antara objek dengan background dalam suatu citra berdasarkan pada perbedaan tingkat kecerahannya atau gelap terang nya. Region citra yang cenderung gelap akan dibuat semakin gelap (hitam sempurna dengan nilai intensitas sebesar 0), sedangkan region citra yang cenderung terang akan dibuat semakin terang (putih sempurna dengan nilai intensitas sebesar 1). Oleh karena itu, keluaran dari proses segmentasi dengan metode thresholding adalah berupa citra biner dengan nilai intensitas piksel sebesar 0 atau 1. Setelah citra sudah tersegmentasi atau sudah berhasil dipisahkan objeknya dengan background, maka citra biner yang diperoleh dapat dijadikan sebagai masking utuk melakukan proses cropping sehingga diperoleh tampilan citra asli tanpa background atau dengan background yang dapat diubah-ubah.

Berikut ini merupakan contoh pemrograman matlab mengenai aplikasi dari metode thresholding untuk melakukan segmentasi terhadap citra digital. Setelah objek berhasil disegmentasi, proses selanjutnya adalah mengganti-ganti background citra rgb asli

Langkah pemrogramannya adalah sebagai berikut:
1. Membaca dan menampilkan citra asli

clc; clear; close all;

% Object
Img = imread('the mario bros.jpg');
figure, imshow(Img);

Sehingga diperoleh tampilan

-read more->