Ekstraksi Ciri Citra


Ekstraksi ciri citra merupakan tahapan mengekstrak ciri/informasi dari objek di dalam citra yang ingin dikenali/dibedakan dengan objek lainnya.

Ciri yang telah diekstrak kemudian digunakan sebagai parameter/nilai masukan untuk membedakan antara objek satu dengan lainnya pada tahapan identifikasi/ klasifikasi.

Ciri yang umumnya diekstrak antara lain:

1. Ekstraksi Ciri Bentuk
Untuk membedakan bentuk objek satu dengan objek lainnya, dapat menggunakan parameter yang disebut dengan ‘eccentricity’. Eccentricity merupakan nilai perbandingan antara jarak foci ellips minor dengan foci ellips mayor suatu objek. Eccentricity memiliki rentang nilai antara 0 hingga 1. Objek yang berbentuk memanjang/mendekati bentuk garis lurus, nilai eccentricitynya mendekati angka 1, sedangkan objek yang berbentuk bulat/lingkaran, nilai eccentricitynya mendekati angka 0. Penghitungan eccentricity diilustrasikan pada gambar di bawah ini:

Parameter lainnya yang dapat digunakan untuk membedakan bentuk suatu objek yaitu ‘metric’. Metric merupakan nilai perbandingan antara luas  dan keliling objek. Metric memiliki rentang nilai antara 0 hingga 1. Objek yang berbentuk memanjang/mendekati bentuk garis lurus, nilai metricnya mendekati angka 0, sedangkan objek yang berbentuk bulat/lingkaran, nilai metricnya mendekati angka 1. Penghitungan metric diilustrasikan pada gambar di bawah ini:

2. Ekstraksi Ciri Ukuran
Untuk membedakan ukuran objek satu dengan objek lainnya dapat menggunakan parameter luas dan keliling. Luas merupakan banyaknya piksel yang menyusun suatu objek. Sedangkan keliling merupakan banyaknya piksel yang mengelilingi suatu objek. Materi mengenai pemrograman matlab untuk menghitung luas dan keliling suatu objek dapat dilihat pada laman berikut ini: Cara menghitung luas dan keliling suatu citra

3. Ekstraksi Ciri Geometri
Ciri geometri merupakan ciri yang didasarkan pada hubungan antara dua buah titik, garis, atau bidang dalam citra digital. Ciri geometri di antaranya adalah jarak dan sudut. Jarak antara dua buah titik (dengan satuan piksel) dapat ditentukan menggunakan persamaan euclidean, minkowski, manhattan, dll. Jarak dengan satuan piksel tersebut dapat dikonversi menjadi satuan panjang seperti milimeter, centimeter, meter, dll dengan cara membaginya dengan resolusi spasial (materi mengenai perhitungan jarak dapat dilihat pada laman berikut ini: Cara mengukur jarak antara dua objek dalam citra). Sedangkan sudut antara dua buah garis dapat ditentukan dengan perhitungan trigonometri maupun dengan analisis vektor.

4. Ekstraksi Ciri Tekstur
Untuk membedakan tekstur objek satu dengan objek lainnya dapat menggunakan ciri statistik orde pertama atau ciri statistik orde dua. Ciri orde pertama didasarkan pada karakteristik histogram citra. Ciri orde pertama umumnya digunakan untuk membedakan tekstur makrostruktur (perulangan pola lokal secara periodik). Ciri orde pertama antara lain: mean, variance, skewness, kurtosis, dan entropy. Sedangkan ciri orde dua didasarkan pada probabilitas hubungan ketetanggaan antara dua piksel pada jarak dan orientasi sudut tertentu. Ciri orde dua umumnya digunakan untuk membedakan tekstur mikrostruktur (pola lokal dan perulangan tidak begitu jelas). Ciri orde dua antara lain: Angular Second Moment, Contrast, Correlation, Variance, Inverse Different Moment, dan Entropy.
Analisis tekstur juga dapat dilakukan dalam domain frekuensi antara lain menggunakan filter bank gabor.

5. Ekstraksi Ciri Warna
Untuk membedakan suatu objek dengan warna tertentu dapat menggunakan nilai hue yang merupakan representasi dari cahaya tampak (merah, jingga, kuning, hijau, biru, ungu). Nilai hue dapat dikombinasikan dengan nilai saturation dan value yang merupakan tingkat kecerahan suatu warna. Untuk mendapatkan ketiga nilai tersebut, perlu dilakukan konversi ruang warna citra yang semula RGB (Red, Green, Blue) menjadi HSV (Hue, Saturation, Value) melalui persamaan berikut:

R‘ = R/255
G‘ = G/255
B‘ = B/255

Cmax = max(R‘, G‘, B‘)
Cmin = min(R‘, G‘, B‘)
Δ = CmaxCmin

 Perhitungan nilai Hue:

Perhitungan nilai Saturation:

Perhitungan nilai Value:

V = Cmax

sehingga ruang warna citra yang semula berbentuk kubus berubah bentuk menjadi kerucut

rgb colorspace

hsv colorspace

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ekstraksi ciri citra merupakan tahapan penting dalam bidang computer vision (pengolahan citra dan pengenalan pola).

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih ciri yang tepat yang akan digunakan sebagai masukan pada tahapan klasifikasi citra antara lain:
1. Secara visual (penglihatan manusia), ciri apakah yang membedakan antara kelas satu dengan kelas lainnya?
2. Domain apakah yang akan kita gunakan untuk mengekstrak ciri tersebut? (domain spasial atau domain frekuensi?)
3. Parameter apa sajakah yang akan dipilih untuk mewakili ciri tersebut?
4. Berapa jumlah parameter yang akan kita gunakan?
5. Ciri lain apakah yang memungkinkan untuk kita kombinasikan?

Contoh kasus:

Apabila kita ingin merancang sebuah sistem pengenalan wajah (face recognition) manusia, maka muncul pertanyaan “Ciri apakah yang membedakan antara wajah satu dengan wajah yang lain?”.

Tidak mungkin apabila ciri yang kita gunakan adalah jumlah mata, jumlah telinga, maupun jumlah hidung karena antara wajah satu dengan yang lain jumlah organ-organ tersebut adalah sama.

Oleh karena itu, ciri yang memungkinkan antara lain warna kulit, tekstur wajah, geometri wajah (jarak antara mata kiri dengan mata kanan, jarak antara mata kanan/kiri dengan hidung, jarak antara mata kanan/kiri dengan mulut, jarak antara hidung dengan mulut, dsb).

Kita dapat memilih salah satu ataupun mengkombinasikan ciri-ciri tersebut. Proses pengenalan wajah yang baik adalah proses pengenalan yang menghasilkan akurasi yang tinggi dengan jumlah ciri seminimal mungkin agar dapat menghemat proses komputasi.

Pemilihan ciri terbaik dengan jumlah seminimal mungkin dapat dilakukan pada tahapan feature selection dengan menggunakan beberapa algoritma dalam machine learning dan data mining.

Penerapan ekstraksi ciri bentuk untuk klasifikasi citra daun bisa dilihat pada video tutorial berikut ini:Save

  1. selamat malam mas adi saya ingin bertanya, saya kan ada tugas tentang ekstraksi citra berdasarkan tekstur nya mengunakan statistik orde pertama dan kedua, saya disuruh untuk normalisasi hasil dari ektraksi ciri, saya ingin bertanya cara untuk normalisasi nya langsung di matlab nya, terimakasih 🙂

  2. Sore Mas adi, kalau untuk ekstraksi ciri untuk “cursive character” pada Arabic OCR ada penjelasan algoritma lengkapnya nggak? (kalau ada contoh source code akan sangat membantu :))
    Khususnya kalau hasil ekstraksi ingin dijadikan “feed” untuk training process dengan neural network.

    Terima kasih 🙂

    • Untuk materi dan source code mengenai optical character recognition menggunakan jaringan syaraf tiruan bisa dipelajari pada buku “Jaringan Syaraf Tiruan dan Pemrogramannya menggunakan MATLAB”; penulis : Drs. Jong Jek Siang, M.Sc.; penerbit : Andi; tahun : 2005, 2009

  3. salam mas adi, kalau ingin mengecilkan ukuran matriks hasil ekstraksi bagaimana ya ? misal hasil matriksnya 100×50 mau diubah ke 10×5. apakah ukuran matriks ini tergantung dg metode ekstraksi apa yg dipakai ? trima kasih.

    • Salam mas busyro, memang betul ukuran matriks hasil ekstraksi ciri tergantung dg metode yg dipakai, tetapi citra tsb bisa diubah ukurannya atau diresize
      Misalnya nama variabel citra hasil ekstraksi ciri adalah I, maka perintah untuk meresizenya adalah:
      J = imresize(I,[10,5]);
      Semoga membantu
      Terima kasih

  4. Terima kasih mas adi, penjelasannya sangat membantu.

    • Sama sama mas busyro, semoga sukses penelitiannya

    • Trima kasih mas adi, tapi saya mau tanya lagi nih, saya kan mau buat pengenalan sidik jari, ekstraksinya menggunakan minutiae(ridge ending & bifurcation) & pengenalannya pakai jst. Nanti hasil ekstraksi yg akan disimpan ada 2 variabel ya mas (matriks ridge ending & bifurcation)? Lalu untuk data input jstnya pakai yg mana ya ? Trima kasih.

  5. Data masukan jst bisa menggunakan nilai kedua ciri tsb mas

  6. Oke, trima kasih banyak mas adi

  7. kalau mau menggabungkan gambar segmentasi dengan gambar aslinya gmna source codenya

  8. mas, saya lagi bikin skripsi tentang kompresi citra dengan metode wavelet nah saya dapet jurnal ini >> http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/15/jbptunikompp-gdl-s1-2004-yuyunwahyu-727-16.+Resu-t.pdf pas saya ambil matriksnya ordonya gede banget trus saya paksa lanjut ke baris selanjutnya malah error itu gimana ya ? mohon bantuannya mas. Saya newbie di matlab+image processing

  9. Ismail Hasan Qasim's avatar Ismail Hasan Qasim

    code untuk ekstraksi ciri bentuk pada citra apa ya mas?

  10. mas untuk mencari penjelasan yang ini dimana.
    Ciri orde dua antara lain: Angular Second Moment, Contrast, Correlation, Variance, Inverse Different Moment, dan Entropy.

  11. mas mau Tanya untuk ekstrasi ciri yang bagus untuk pengenal pola huruf apa ya yang bagus?

  12. mas apa adamatlab code untuk tracking bentuk mulut pada video mohon bantuannya di kirim ke eggun08@gmail.com

  13. SIang Mas
    Mas mau tanya, kira-kira kalau menghitung luas dari antar titik gimana ya mas? (cacat pada kain) gitu mas

  14. met siang mas saya mau tanya kalo mau mengekstrasi dan mengcroping perkarakter gimana ya mas mohon bantuannya mas
    terimakasih

  15. met pagi mas adi saya mau tanya lagi nie
    mohon penjelasan buat source code ini mas
    maaf mas sebelumnya di repotkan.

    [kanan bawah ]=size(BWc1);
    x1 = 1;
    while (sum(BWc1(:,x1))==0)
    x1=x1+1;
    end
    x2=x1;
    while (sum(BWc1(:,x1))~=0)
    x2=x2+1;
    end
    im8 = imcrop (BWc1,[x1 0 (x2-x1) bawah]);
    im8a = imcrop (g1,[x1 0 (x2-x1) bawah]);
    L = Bwlabeln(im8);
    S = regionprops (L,’Boundingbox’);
    v = cat (1, S.Boundingbox);
    im82 = imcrop(im8a , v);

  16. Assalamualaikum mas, maaf saya mau nanya, gimana ya cara ekstrasi ciri wajah dengan PCA? Kalo ad tutorial, video atau code ny, tlng dibantu mas

  17. Mas kalo mau ekstrasi ciri tanda tangan itu pake apa ya mas ?

  18. Mas, kalo mo deteksi dalam 1 kalimat untuk membedakan huruf ama angka, coding di matlab gmana ya, mhon d share ya..

    • identifikasi huruf atau angka bisa menggunakan algoritma jaringan syaraf tiruan dan bisa dipelajari dalam buku berikut:
      Judul : Jaringan Syaraf Tiruan dan Pemrogramannya menggunakan MATLAB
      penulis : Drs. Jong Jek Siang, M.Sc.
      penerbit : Andi
      tahun : 2005, 2009

  19. kak judul ta sy tntng pengenalan pola penyakit katarak. kalo ekstraksi citranya apa sama dengan cara ekstraksi pola angka/huruf?

    • Pada prinsipnya, secara teori, citra mata katarak dengan mata normal dibedakan berdasarkan apanya, apakah warna, apakah bentuk, apakah tekstur?
      Jika kita sudah menentukan jenis cirinya maka kita dapat menentukan metode ekstraksi ciri maupun algoritma klasifikasinya

    • bagusnya dibedakan brdasarkan apanya yah kak? kalo brdasarkn tekstur msh bingung, memulainya dr mana?

    • Bisa dicoba kombinasi ciri warna dan ciri tekstur
      Ciri warna bisa dilakukan melalui konversi ruang warna rgb menjadi hsv
      Sedangkan ciri tekstur bisa dilakukan dg metode glcm maupun wavelet

  20. Assalamualaikum mas, mau tanya mas, kalo ekstraksi ciri menggunakan ICA (Independent Component Analysis), ada contoh nya engga ya mas, mohon bimbingannya mas. Trimaskasih sebelumya

  21. Assalamualaikum, mas selamat siang mas adi perkenalkan mas saya nanda ruska, mas saya ingin bertanya, saya sedang mengerjakan skripsi tentang pengolahan citra dengan metode ekstraksi citra berdasarkan tekstur nya mengunakan statistik, saya bingung mas gimana cara nya input perhitungan nya ke matlab dan membuat data base nya masmohon apresiasinya mas, terimakasih:)

    • Waalaikumsalam Wr. Wb.
      selamat siang juga nanda ruska
      analisis tekstur dapat dilakukan dengan ekstraksi ciri orde satu maupun orde dua
      materi dan koding matlab mengenai analisis tekstur dapat diunduh melalui link berikut http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=107470

      Sedangkan untuk database, software matlab dapat diintegrasikan dengan software lain seperti ms. excel dan mysql
      Namun untuk penyimpanan data base yang sederhana, data dapat disimpan di dalam matlab menggunakan format .mat sehingga tidak perlu diintegrasikan dengan software yang lain

  22. Assalamualaikum mas,
    saya mau tanya, saya kan sedang mengambil skripsi tentang pengenalan huruf jawa, sebenarnya saya kurang mengerti tentang ekstraksi ciri, kira” ekstraksi ciri yang cocok itu untuk aksara tersebut apa ya?,dan nanti hasil ekstraksi tersebut akan saya masukan ke dalam jaringan saraf, nah output ekstraksi ciri tersebut nanti berupa apa?nilai atau kah yg lainnya..
    Terima Kasih

    • Waalaikumsalam Luqyana Kiki
      Untuk pengenalan pola huruf jawa bisa menggunakan ekstraksi ciri pola biner
      Langkah langkah ekstraksi ciri yaitu
      1. Mengkonversi citra asli menjadi biner. Citra aksara jawa misalnya ada 20 buah, di mana masing2 citra berisi satu huruf jawa. Proses konversi biner tsb dilakukan per huruf dengan ukuran citra yg seragam (m x n)
      2. Mengubah bentuk matriks dari masing2 citra biner menjadi vektor baris berukuran (1,m x n)
      3. Menggabungkan ke-20 vektor baris tersebut shd diperoleh matriks baru berukuran (20,m x n)
      4. Matriks baru tsb digunakan sbg masukan dalam algoritma jaringan syaraf tiruan

  23. Assalamualaikum mas adi,
    kebetulan saya sedang mengambil skripsi tentang pengolahan citra, tema skripsi yang saya ambil yaitu mengenai deteksi tanda air uang kertas, nah soal itu apa bisa menggunakan metode ekstraksi ciri diatas? kalo bisa, ektraksi ciri yang mana ya yang digunakan?
    Terimakasih

    • Waalaikumsalam mas Fadli
      Untuk sistem deteksi tanda air uang kertas bisa menggunakan ciri tekstur dan warna
      Dalam domain spasial, ciri tekstur bisa didapat melalui proses ekstraksi ciri orde satu maupun ekstraksi ciri orde dua
      Sedangkan dalam domain frekuensi, ciri tekstur bisa diperoleh menggunakan metode wavelet maupun filter bank gabor
      Untuk ciri warna bisa melalui proses transformasi ruang warna citra RGB menjadi HSV, NTSC, CMYK, YCbCr, HSI, maupun ruang warna lainnya

    • terimakasih mas atas jawabannya, apa mas adi pernah ngerjain kasus kaya gini sebelumnya? kalau pernah, mohon bantuannya ya mas, deadline sudah lumayan mepet soalnya mas..

    • maaf mas sebelumnya, apa mas adi punya code filter bank gabor nya? bisa tolong kirim ke saya mas zafad@outlook.com
      terimakasih

  24. Maaf mas adi mau nanya lagi mas kalo source code untuk yang pake gui ada mas ???? Soal nya nanda pake gui mas

  25. Nanda Ruska | Juni 23, 2016 pukul 1:27 pm
    Maaf mas adi mau nanya lagi mas kalo source code untuk yang pake gui ada mas ???? Soal nya nanda pake gui mas

  26. Assalamu’alaikum mas adi nanda mau nanya lagi mas kalau source code pembersihan Noise citra dengan GUI gimna mas Sorce code nya mas .,,.,??????

  27. kalau ekstraksi ciri statistik ada mas adi source code nya yang gak pake Grascaletapi langsung RGB soal nya citra yang di pakai format .jpg mas adi ?????????????

    • proses ekstraksi ciri tekstur umumnya dilakukan pada citra grayscale
      jika citra asli adalah citra rgb maka harus dikonversi terlebih dahulu menjadi citra grayscale

  28. permisi mas, mau tanya…
    jika saya menggunakan surf untuk ekstraksi fitur dari suatu image, kemudian menggunakan jst rbf untuk klasifikasinya, kira” yang dijadikan input untuk jst nya berupa apa ?
    saya mengambil 25 daerah yang masing” dideskripsikan dengan 64 angka, saya kebingungan dalam menentukan input untuk jst nya.

    terimakasih

  29. rhezaghivary@gmail.com's avatar rhezaghivary@gmail.com

    assalamualaikum,.

    selamat siang mas, saya sedang mengerjakan TA tentang deteksi peyakit kanker kulit melanoma dengan menggunakan metode GLCM dan JST,. apakah mas punya referensi code matlab GLCM dengan 4 sudut danjstnya mas.

    terimakasih

  30. waalaikumsalam rheza ghivary

    di dalam blog ini ada aplikasi pengolahan citra dg metode glcm dan ada juga pengenalan pola citra dg metode jst
    kedua sistem tersebut bisa rheza adopsi dan gabungkan untuk penelitian kanker kulit melanoma

  31. malam mas..saya mau nanya bagaimana mengambil hasil matriks dari citra iris mata yg sudah diekstraksi fitur dengan menggunakan algoritma LDA.hasilnya mau saya gunakan untuk inputan jst algoritma kohonen mas..mohon pencerahannya mas, ke email saya : evelinsilcha.sinaga@gmail.com

    • selamat malam juga evelin
      misalnya ukuran matriks keluaran dari algoritma LDA adalah a x b x c
      di mana
      a adalah jumlah baris
      b adalah jumlah kolom
      c adalah jumlah data
      untuk dapat digunakan sbg masukan jst, maka ukuran matriks tsb harus diresize menjadi ab x c

  32. function [mappedX, mapping] = lda(X, labels, no_dims)

    if ~exist(‘no_dims’, ‘var’) || isempty(no_dims)
    no_dims = 2;
    end

    % Make sure data is zero mean
    mapping.mean = mean(X, 1);
    X = bsxfun(@minus, X, mapping.mean);

    % Make sure labels are nice
    [classes, bar, labels] = unique(labels);
    nc = length(classes);

    % Intialize Sw
    Sw = zeros(size(X, 2), size(X, 2));

    % Compute total covariance matrix
    St = cov(X);

    % Sum over classes
    for i=1:nc

    % Get all instances with class i
    cur_X = X(labels == i,:);

    % Update within-class scatter
    C = cov(cur_X);
    p = size(cur_X, 1) / (length(labels) – 1);
    Sw = Sw + (p * C);
    end

    % Compute between class scatter
    Sb = St – Sw;
    Sb(isnan(Sb)) = 0; Sw(isnan(Sw)) = 0;
    Sb(isinf(Sb)) = 0; Sw(isinf(Sw)) = 0;

    % Make sure not to embed in too high dimension
    if nc <= no_dims
    no_dims = nc – 1;
    warning(['Target dimensionality reduced to ' num2str(no_dims) '.']);
    end

    % Perform eigendecomposition of inv(Sw)*Sb
    [M, lambda] = eig(Sb, Sw);

    % Sort eigenvalues and eigenvectors in descending order
    lambda(isnan(lambda)) = 0;
    [lambda, ind] = sort(diag(lambda), 'descend');
    M = M(:,ind(1:min([no_dims size(M, 2)])));

    % Compute mapped data
    mappedX = X * M;

    % Store mapping for the out-of-sample extension
    mapping.M = M;
    mapping.val = lambda;

    coding LDAnya itu mas,uda disediain dari matlabnya.nah saya mau nanya yg mana yang diambil untuk dijadikan sebagai inputan jstnya ya mas?

  33. mau nanya lagi mas,kalau pada LDA,apakah citranya harus dijadiin grayscale dulu?

  34. mas, ada tutorial LDA yang bisa digabungin dengan algo JST?saya masih bingung bagaimana menggunakan matriks keluaran LDAnya utk digunakan sbg masukan JST mas..

  35. Assalamualaikum mas, mau tanya mas, kalo ekstraksi ciri menggunakan ICA (Independent Component Analysis), ada contoh nya engga ya mas, kalo ada kirim ke email ini mas thomi.luthf.ant@gmail.com.
    mohon bimbingannya mas. Trimaskasih sebelumya

  36. Rheza Ghivary Santoso's avatar Rheza Ghivary Santoso

    Selamat malam mas, sebelumnya saya ucapkan terimakasih banyak atas jawaban mas adi kemarin terkait pertanyaan saya sangat membantu sekali..

    saya ingin bertanya lagi mas, bagaimana caranya membuat nilai G (grey level) dari sebuah citra yang telah di proses segmentasi dengan range 16 sampai 34? mungkin atau tidak, soalnya yg menjadi kajian adalah nilai grey levelnya..

    ohh iya mass,. adakah penjelasan tentang ciri ektraksi seperti contrast, IDM, ASM dll..

    terimakasihh

  37. Rheza Ghivary Santoso's avatar Rheza Ghivary Santoso

    mantap mass… nuhun sekalii…

    kalo untuk rumus varian dan corelasi knp hasilnya 0 terus ya mass
    sama contrast dan IDM hasilnya 255 terus, padahal citranya beda2 tp hasilnya sama

    kira kira knp ya mas

  38. assalamualaikum mas..
    sya sisca, sya lagi menyelesaikan penelitian tugas akhir saya …
    dsni sya mengmbi judul ‘rancang bangun aplikasi pengenalan wajah menggunakan pca’
    tahap yg uda sya lakukan sampai d proses skin detection serta database..
    nah dsni yg sya bingungkan pada tahap coding ekstraksi ciri pda citra..
    apha mas adi pnxa soure codex???
    sekian terima kasih

  39. oya mas bagaimana merubah citra 3 dimensi ke dlm bentuk 1 dimensi…
    apakah ada source codex dlm matlab, jika ada mohon bantuanx..
    terima kasih mas..

    • proses grayscaling merupakan salah satu contoh proses konversi citra dg 3 channel menjadi 1 channel
      contoh kodingnya
      I = imread(‘peppers.png’);
      J = rgb2gray(I);
      figure, imshow(I);
      figure, imshow(J);
      [a,b,c] = size(I)
      [k,l,m] = size(J)

  40. kalau seandaix dirubah menjadi 2 dimensi ke 1 dimensi sma saja ta mas sourecodex???

  41. I = imread(‘peppers.png’);
    J = rgb2gray(I);
    figure, imshow(I);
    figure, imshow(J);
    [a,b,c] = size(I)
    [k,l,m] = size(J)
    nie kn filex dlm bentuk png lw pnxa sya dlm bntuk jpg bgaimna cara merubahx mas??

  42. I = imread(‘wajah.jpg’);
    J = rgb2gray(I);
    figure, imshow(I);
    figure, imshow(J);
    [a,b,c] = size(I)
    [k,l,m] = size(J)
    brarti sperti nie cra mrubah citra 2 dimensi menjadi 1 dimensi??

  43. assalamualaikum mas..
    misalkan dri hasil ekstraksi ciri citra dalam bentuk matrik kemudian matrik tersebut akan dijadikan vektor ntu gmn source codex mas???
    terima kasih

  44. Assalamualaikum mas…
    Sya lagi mngerjakan skripsi pngolaha citra pembuluh darah tangan deng metode fuzzy k nn dengan fitur lbp pake matlab.. mau tax pengimputan databasex gimana ya mas.. mohon pencerahannya

  45. assalamualaikum mas
    slamat pagy..
    sisca mau bertnya lg nnie..
    bagaimana cara merubah nilai biner kemudian di smpan dlm 1 array???
    mohon pencerahanx mas..

  46. bung, bagaimana cara input data matrix menggunakan metode PCA?
    NB: beserta kodingnya

  47. Assalamualaikum mas
    saya sedang mempelajari pengenalan angka dengan metode svm, tapi kurang memahami pada bagian ekstraksi fiturnya
    menurut mas ekstraksi fitur yang baik untuk pengenalan angka itu apa?
    kalau boleh bagi referensi nya juga mas, biar lebih mudah di pahami

    • Waalaikumsalam
      Ciri yg memungkinkan utk pengenalan angka adalah ciri pola biner
      Tetapi pada dasarnya ciri pola biner sukar utk dapat digunakan sbg masukan dlm algoritma svm karena ciri tsb berupa sekumpulan angka biner bukan sekumpulan ciri (biasanya 2 atau 3 ciri)
      Selain itu algoritma svm saya rasa kurang pas utk digunakan dalam sistem pengenalan angka, karena pengenalan angka mempunyai 10 kelas (0-9), sedangkan algoritma svm pada umumnya memiliki 2-3 kelas
      Meskipun sebenarnya jika dipaksakan algoritma svm bisa digunakan utk pengenalan angka, namun saran saya dalam kasus ini lebih baik menggunakan algoritma yg lain seperti jst atau anfis

  48. assalamualaikum mas…
    slmat ciang sisca mw tnya gy nie..
    bagaimana carax menyimpan citra wajah berbeda/ di berbagai sisi kemudian akan disimpan ke dlm 1 database??
    bagaimana source codex mas??
    terima kasih…

  49. gambar = imread(‘daun.jpg’);
    red = gambar(:,:,1);
    green = gambar(:,:,2);
    blue = gambar(:,:,3);
    gray = 0.3*red+0.5*green+0.2*blue;
    imshow (gray)

    load trees
    BW = im2bw(gambar,map,0.5);
    imshow(gambar,map), figure, imshow(BW)

    mau tanya bang.. itu di atas code preprocessing saya dalam pengenalan pola daun terus kemudian gimana cara penerapan proses ektraksi PCA ….
    mohon penjelasannya klo berkenan lewat email sundayfighting@gmail.com

Leave a reply to Gustav S Raharjo Cancel reply