Analisis Tekstur Menggunakan Gray-Level Co-Occurrence Matrix (GLCM)
Analisis tekstur merupakan aspek penting dalam pengolahan citra yang berkaitan dengan karakteristik visual permukaan objek dalam citra. Salah satu metode yang digunakan untuk menganalisis tekstur adalah Gray-Level Co-Occurrence Matrix (GLCM). Dalam artikel ini, akan dijelaskan bagaimana GLCM bekerja dan bagaimana fitur seperti kontras, korelasi, energi, dan homogenitas dapat diekstraksi dari GLCM untuk memahami lebih dalam tentang tekstur citra.


Apa itu Gray-Level Co-Occurrence Matrix (GLCM)?
GLCM adalah representasi statistik dari kemunculan pasangan piksel dengan intensitas tertentu dalam citra. Matriks ini menggambarkan hubungan spasial antara pasangan piksel dengan intensitas tertentu dalam citra. GLCM dapat digunakan untuk mengukur tekstur citra dengan berbagai metrik.
Fitur-Fitur Utama yang Diekstraksi dari GLCM
Kontras (Contrast): Kontras mengukur perbedaan antara intensitas piksel yang berdekatan dalam citra. Semakin besar kontras, semakin besar perbedaan antara intensitas piksel yang berdekatan. Rumusnya adalah:
di mana P(i, j) adalah probabilitas munculnya pasangan piksel dengan intensitas i dan j dalam GLCM.
Korelasi (Correlation): Korelasi mengukur sejauh mana pasangan piksel dengan intensitas yang sama cenderung berada dalam jarak yang sama satu sama lain dalam citra. Korelasi berkisar dari -1 hingga 1, dengan nilai positif menunjukkan korelasi positif dan nilai negatif menunjukkan korelasi negatif.
Energi (Energy): Energi mengukur sejauh mana intensitas piksel dalam citra homogen. Semakin tinggi energi, semakin homogen citra tersebut. Rumusnya adalah:
Homogenitas (Homogeneity): Homogenitas mengukur sejauh mana intensitas piksel dalam citra mendekati nilai intensitas yang sama. Semakin tinggi homogenitas, semakin homogen citra tersebut. Rumusnya adalah:
Sudut-Sudut dalam GLCM
GLCM dapat dihitung dengan berbagai sudut, seperti 0, 45, 90, dan 135 derajat, yang mencakup arah horizontal, diagonal, dan vertikal. Ini memungkinkan kita untuk mengukur tekstur citra dari berbagai aspek.
Penggunaan dalam Pengolahan Citra
Analisis tekstur dengan GLCM memiliki aplikasi yang luas, termasuk dalam:
- Pengenalan Pola: Dalam pengenalan pola, ekstraksi fitur GLCM dapat membantu dalam mengklasifikasikan objek berdasarkan tekstur mereka.
- Deteksi Defek: Dalam inspeksi kualitas manufaktur, GLCM digunakan untuk mendeteksi defek berdasarkan perubahan tekstur.
- Pengolahan Citra Medis: GLCM digunakan untuk mengidentifikasi struktur seperti tumor dalam citra medis berdasarkan tekstur.
Gray-Level Co-Occurrence Matrix (GLCM) adalah alat yang kuat dalam analisis tekstur citra. Dengan ekstraksi fitur-fitur seperti kontras, korelasi, energi, dan homogenitas dari GLCM, kita dapat memahami lebih dalam tentang karakteristik visual permukaan objek dalam citra. Penggunaan GLCM memiliki banyak aplikasi dalam berbagai bidang, termasuk pengenalan pola, pengolahan citra medis, dan inspeksi kualitas manufaktur.
Source code beserta data lengkap pemrograman MATLAB di atas dapat diperoleh melalui halaman berikut ini: Source Code
Posted on September 15, 2023, in Pengolahan Citra and tagged Analisis Tekstur Citra, citra grayscale, Deteksi Defek, ekstraksi fitur citra, Energi Citra, Gray-Level Co-Occurrence Matrix (GLCM), Homogenitas Citra, Inspeksi Kualitas Manufaktur, Kontras Citra, Korelasi Citra, Pengenalan Pola, pengolahan citra, pengolahan citra medis. Bookmark the permalink. Leave a comment.




















































Leave a comment
Comments 0